let it go

by rasapikir

​”terima kasih sudah mendengarkanku, Brother!”

Saat peristiwa sedih datang padamu, bagaimana kau menamakan perasaan-perasaan yang timbul? Ada perih, marah, kecewa, kehilangan, penyesalan bahkan rasa yang tak dapat diidentifikasikan. Datang menyelinap menguasai hati, terus menelusup kedalam dan kau tahu? sebesar apapun usaha untuk menghadangnya, mereka terus saja tidak peduli. Ada dan mengaktual. Watch them!

Kau merasa sendiri, tiba-tiba feelin’ like something missing, sejumlah kata penghiburan, baik yang datang dari orang lain ataupun dari diri sendiri akan diperangi oleh ego manusiawi kita, rasa kita, intelegensia kita dan that is you as a being, not the true You.

Karenanya jangan biarkan diri hanyut oleh perasaan-perasaan yang dimunculkan oleh pengalaman apapun. Ijinkan diri kita menyaksikan apa yang tengah terjadi. Duduk manis dan tenang, sambil mengatur nafas dan menjadi penonton atas diri sendiri. Melihat peristiwa dalam format big picture atas apa-apa yang sudah atau tengah terjadi bisa menjadi cara untuk menerima. 

Tetapi big picture cuma bisa dilihat oleh orang yang keluar dari objek-subjek. Apa yang terjadi dilihat sebagai sesuatu yang wajar dan alamiah. Kelahiran-kedatangan, Kematian-kepergian bukanlah hal yang istimewa. Ia menjadi istimewa ketika kita tampil dalam predikat subjek-objek.

Idealnya, ini juga berlaku untuk menangkal dukalara, pun rianggembira. Untuk jadi paling tidak, seimbang.

Mari tenang, lihat dan let you know yourself.